Oleh : Naila Fairuz Saiya (NIM : B1B222051), Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Universitas Jambi
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Salah satu bentuk kekayaan alam yang dimiliki dan cukup mendominasi lanskap Indonesia adalah sawah.
Sawah yang biasa di tanami padi, dengan hasil pengolahannya menjadi beras, merupakan sumber pangan utama dan juga memiliki potensi besar dalam pengembangan Agrowisata. Seperti yang diketahui Agrowisata merupakan suatu objek wisata yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan rekreasi di bidang pertanian.
Guna mewujudkan Agrowisata di suatu daerah, peran pemerintah terkhususnya pemerintah desa menjadi hal yang sangat penting. Selain itu Agrowisata juga bisa membantu meningkatkan ekonomi desa melalui pemanfaatan lahan sawah secara berkelanjutan dan ramah lingkungan
Salah satu wilayah di Provinsi Jambi yang sudah mewujudkan program Agrowisata adalah Pemerintah Desa Marga Marga Mulya, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Desa Marga Mulya memiliki potensi besar untuk dijadikan lokasi agrowisata, dengan cakupan lahan pertanian padi nya yang terbentang luas. Bahkan saat ini Desa Marga Mulya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mulai dilirik oleh sebagian orang yang gemar mencari lokasi wisata.
Saat mendatangi desa yang berada di tepian sungai Batanghari ini, masyarakat akan disajikan dengan pemandangan indah dari bentangan padang sawah yang tertata rapi yang dapat memanjakan mata.
Tiap harinya, lokasi sawah milik Kelompok Tani (Poktan) Rukun Tani di desa tersebut selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal hingga dari luar Kecamatan Rantau Rasau.
Terciptanya Agrowisata ini di dasari ide Kepala Desa Marga Mulya, Musyaddad. Sebagai leader di pemerintahan desa, dirinya berhasil meningkatkan wisatawan lokal maupun luar daerah. Area persawahan yang biasanya kaku dan biasa, kini telah dikembangkan dengan mengintegrasikan lahan pertanian dan pariwisata.
Berkat Agrowisata ini, animo pengunjung dari masyarakat ramai bertadangan. Lebih lanjut Musyaddad juga memiliki cita-cita bersama masyarakat setempat dalam mewujudkan sektor pertanian dan ketahanan pangan sebagai lokus agrowisata unggulan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Saat ini lokasi lahan pertanian Poktan Rukun Tani yang menjadi objek Agrowisata memiliki luas 26 hektar dan sudah mampu menyajikan pemandangan yang luar biasa menyejukkan hati bagi mereka pecinta keindahan dan dapat pula dijadikan sebagai lokasi untuk berswafoto ria bagi pengunjung.
Guna memudahkan pengunjung untuk keliling di lokasi agrowisata ini, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat telah membangun Jalan Usaha Tani (JUT) yang dialokasikan melalui anggaran Dana Desa. Selain itu adanya JUT juga mempermudah para petani saat hendak membawa kebutuhan sawah atau hasil panennya. Sejauh ini, hasil padi yang ada di desa marga mulya terus meningkat. Dimana, untuk panennya bisa dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun
Keberhasilan ini didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dan dukungan pemerintah desa, sehingga terciptanya program edukasi yang menarik bagi wisatawan. Desa Marga Muluya dapat menjadi role model bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan agrowisata sawah .
Diawal penerapannya banyak tantangan utama dalam pengembangan agrowisata yakni kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang konsep agrowisata dan manfaatnya. banyak petani yang masih berorientasi pada hasil panen semata, tanpa mempertimbangkan potensi lain dari lahan sawah mereka.
Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang agrowisata dan cara-cara mengelolanya secara berkelanjutan. Selain itu, keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas juga menjadi hambatan dalam menarik wisatawan ke desa-desa yang mengembangkan ekowisata sawah. Jalan yang kurang baik, minimnya fasilitas umum, dan akses transportasi yang terbatas dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.
Akan tetapi satu persatu tantangan tersebut berhasul dilewati pemerintahan desa, mulai dari mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan aksesibilitas ke desa-desa wisata. Kemudian menerapkan strategi pengembangan agrowisata melalui perencanaan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Hal ini meliputi peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan, pengembangan infrastruktur yang memadai, serta promosi yang efektif. Kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat, yang bahu membahu untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan agrowisata.
Tidak sampai di situ, Pemdes Margamulya berwacana untuk kedepannya agrowisata ini akan dipersiapkan sebagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), terlebih sudah ada kesepakatan antaran pihak desa dan kelompok tani yang mengelolah lokasi sawah itu.
Dalam study kasus diatas menunjukan bahwa pemerintah desa memiliki peran penting dalam kemajuan wilayahnya, tanpa dukungan kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, hal serupa akan sulit terwujud.
Discussion about this post